Entri Populer

Rabu, 13 Juli 2011

Sejarah berdirinya SMP Negeri 1 Karangwareng

Dalam kurun waktu 10 tahun, telah terjadi peningkatan laju angka partisipasi kasar SMP/MTs dari 62,67% pada tahun 1995 menjadi 85,22% pada tahun 2005 dan menurut catatan pusat data Balitbang Depdiknas meningkat menjadi 88,64% pada akhir tihun 2006. Laju kenaikan signifikan terjadi di tahun-tahun terakhir setelah dilaksanakannya intensifikasi program-program pemberian subsidi untuk Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan program-program peningkatan akses diantaranya Block Grant (subsidi) Unit Sekolah Baru (BG-USB),  Matching Grant (subsidi imbal swadaya) Ruang Kelas Baru dan Ruang Belajar lainnya (MG-RKB/RBL), SD-SMP Satu Atap, layanan khusus bagi anak daerah terpencil dan anak daerah konflik. Selain itu akses pendidikan bagi anak yang mempunyai kendala biaya dan waktu belajar juga meningkat dengan adanya program SMP Terbuka.
Hasil lain yang dicapai adalah meningkatnya akuntabilitas dan transparansi manajemen pendidikan melalui program block grant dan matching grant yang langsung diberikan ke sekolah dan masyarakat seiring dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan melalui kelembagaan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan.
Dibalik keberhasilan tersebut sampai akhir tahun 2006, masih terdapat kurang lebih 1,78 juta anak usia 13-15 tahun dengan kondisi sosial-ekonomi dan geografis yang sulit, belum mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Di sisi lain, anggaran pendidikan nasional sangat terbatas, sementara Program Pendidikan Dasar 9 Tahun harus tuntas pada akhir tahun 2008/09.
Dalam rangka menuntaskan wajib belajar 9 (sembilan) tahun di bidang akses, Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, melaksanakan beberapa program alternatif antara lain Pertama, membangun Unit Sekolah Baru (USB) di kantung-kantung daerah yang tebal dan terkonsentrasi dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) di bawah rata-rata nasional. Kedua, membangun Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah-sekolah yang over-capacity. Ketiga, mengembangkan SD-SMP satu atap di kantung-kantung daerah yang tipis dan terpencar dengan memanfaatkan fasilitas SD yang sudah ada ditempat tersebut.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui PERPRES No.7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah 2004-2009, Program Pembangunan USB SMP dilaksanakan dengan cara dana subsidi diberikan langsung kepada sekolah dan kemudian dalam pengelolaan pembangunannya melibatkan partisipasi masyarakat disekitar sekolah. Masyarakat disini direpresentasikan oleh lembaga yang disebut dengan Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB). Komite ini dipilih dan dibentuk oleh masyarakat berdasarkan kriteria tertentu secara demokratis dan terbuka. Komite Pembangunan USB menerima dan mengelola dana subsidi untuk membangun unit sekolah baru sejak mulai dari perencanaan sampai seluruh pembangunan selesai dan dioperasikan untuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian diharapkan sekolah dan masyarakat akan mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi terhadap fasilitas yang dibangun serta bertanggung jawab atas terwujudnya Unit Sekolah Baru (USB) termasuk kegiatan pendidikan di dalamnya.
Kecamatan Karangwareng yang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai Kecamatan Pemekaran dari Kecamatan Karangsembung, sesuai dengan pengembangan wilayah bahwa di tiap-tiap Kecamatan dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Wajib Belajar Sembilan Tahun, maka pada tahun pelajaran 2006/ 2007 telah dirintis Pendirian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persiapan Negeri 1 Karangwareng. Sebagai konsekwensinya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Cirebon membentuk Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) yang terletak di Desa Kubangdeleg Kecamatan Karangwareng.
Sebelum gedung sekolah dibangun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persiapan Negeri 1 Karangwareng telah menerima siswa baru sejak tahun pelajaran 2006/ 2007 dengan menginduk ke SMP Negeri 1 Karangsembung dan sekaligus mengangkat Kepala SMP Negeri 1 Karangsembung yakni H. Darpan, S.Pd. sebagai Pelaksana Harian (PLH) Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persiapan Negeri 1 Karangwareng.
Selanjutnya pada tanggal 10 Maret 2008 berdasarkan Keputusan Bupati Cirebon Nomor : 420/ Kep-151 Disdik/2008 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persiapan Negeri 1 Karangwareng  mengalami perubahan status menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Karangwareng. Sejalan dengan itu, maka sejak tanggal 14 April 2008 dengan Keputusan Bupati Cirebon Nomor 821.28/Kpts. 13/BKD/ 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan para Pejabat, Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengangkat Drs. Widodo Supriyadi menjadi Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Karangwareng  yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar